Wednesday, December 21, 2016

Mensyukuri Sibuk

BY Maya Pratiwi IN , , , , , , No comments

Image by brilio.net
Ada banyak alasan orang mengeluh dalam pekerjaan. Sebagian mengeluh karena banyak pekerjaan, sebagian mengeluh karena gaji, sebagian lainnya mengeluh karena atasan yang tidak baik, atau alasan-alasan lainnya. Untuk kebanyakan pegawai yang masih muda biasanya keluhannya karena banyak beban kerja. Hhhmm hhmmm 

Lalu bagaimana jika Anda dibiarkan begitu saja? Apa Anda merasa lebih baik? Atau masih mengeluh juga?

Seandainya ada seorang pegawai yang memulai hari dengan sangat semangat, tapi sesampainya di kantor dia tidak tau harus berbuat apa dan tidak seorangpun memberinya pekerjaan. Apa pendapat anda dengan pegawai yang seperti ini?

Mungkin sebagian dari Anda akan berbicara tentang inisiatif, sebagian dari Anda mengomentari atasannya, atau justru Anda berandai-andai ada di posisi pegawai tersebut? :) Saat ini saya tertarik untuk berkomentar tentang Anda yang sedang sibuk atau sangat sibuk dengan pekerjaan. Terkadang di hari yang sibuk, 24 jam sehari rasanya tidak cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan, baik pekerjaan dikantor atau pekerjaan dirumah. Belum selesai Anda menyelesaikan pekerjaan hari ini, ternyata esok hari telah datang dan pekerjaan baru sudah menunggu. Begitu seterusnya sampe akhirnya datanglah keluhan :D. Saya kira ini sangat wajar dan umum terjadi pada sebagian besar pegawai. Jadi untuk apa sebenarnya Anda mengeluh? Toh namanya orang bekerja memang seperti itu, lelah. 

Kadang Anda terlarut dalam ketidaksukaan Anda sendiri pada pekerjaan yang banyak dikantor sampai lupa untuk menikmati pekerjaan. Akhirnya Anda akan menghabiskan sepanjang hari untuk mengeluh dan performansi kerja menjadi tidak maksimal. Selain itu Anda terjebak dengan stress yang sebenarnya bisa dikelola jika Anda bersedia menerima keadaan dan tetap berpikiran positif. Bukankah sangat menantang menyelesaikan pekerjaan yang bertubi-tubi datang? Bagaimana dengan pekerjaan baru? Pekerjaan baru artinya Anda belajar hal baru, artinya jika pekerjaan serupa datang Anda sudah bisa mengerjakannya dengan lebih baik. Belajar hal baru, menemukan masalah baru, itu membuat Anda menjadi lebih kaya. Anda menjadi lebih mengerti dari pada rekan Anda. Pekerjaan yang bermacam-macam tidak lain adalah jalan Anda untuk jauh lebih mendalami pekerjaan, dan lihatlah suatu hari nanti Andalah ahlinya dalam pekerjaan tersebut :D

Jadilah penting !!! karena jika Anda biasa-biasa saja, Anda tidak berani mengambil pekerjaan yang banyak itu atau pekerjaan baru, maka Anda kehilangan kesempatan menjadi orang penting. Bukankah sangat menyenangkan menjadi seseorang yang penting? yang kehadirannya sangat ditunggu, yang ketidakhadirannya bisa mengacaukan segalanya?? Jangan biarkan ada atau tidak adanya Anda dikantor tidak membawa pengaruh apa-apa bagi sekitar :)

Jadi, kenapa Anda tidak memulai menikmati kesibukkan Anda saat ini?

Karena...

Tidak mengerjakan apa-apa sungguh membosankan. Dibiarkan begitu saja oleh atasan bukanlah hal yang baik. Itu bisa jadi karena atasan sudah tidak percaya pada Anda, meragukan kemampuan Anda, atau juga beliau tidak suka pada Anda :p. Selain itu, tidak ada pekerjaan di kantor itu membuat hidup terasa hampa, datar, tidak ada tantangan. Lihatlah orang-orang yang tidak sibuk itu, datang dan pergi ke kantor seperti tanpa nyawa. Mengerjakan pekerjaan seadanya lalu bingung harus ngapain lagi. Menguap menahan kantuk, lalu menghilang saat jam istirahat, dan bahkan tidak ada yang menyadari keberadaannya :(

Tapi bagaimana jika pekerjaan yang banyak ini seperti tindakan eksploitasi? Sebutlah Anda sedang di manfaatkan oleh atasan Anda, sehingga pekerjaan yang bukan tugas Anda pun harus Anda kerjakan. Hhhhhmmmm bukankah itu juga pertanda baik? Artinya Anda bermanfaat ! Anggap saja pekerjaan Anda lainnya sebagai sedekah, maka selain Anda mendapat gaji bulanan sepertinya Anda juga mendapat pahala bulanan :D

Jadi, berhentilah mengeluh dengan pekerjaan yang banyak. rem stress Anda. Berhentilah mencari alasan yang membuat Anda semakin tidak suka dengan kesibukan Anda. Berhentilah mencari perlindungan dengan dalih yang bermacam-macam. Nikmati kesibukan Anda dan bersyukurlah karena Anda sibuk ! :)

Bersyukurlah saat dirimu bermanfaat, jangan kesal kalau dimanfaatkan. Di saat orang lain tidak bisa mengambil manfaat darimu, tunggulah waktunya kamu disingkirkan. - A. Baihaqi (karyawan BUMN, 24 tahun)

*Ditulis kembali di indepth.id

Monday, December 5, 2016

Keder

BY Maya Pratiwi IN , , , , , , No comments

“Aku tidak akan putus asa memerah ASI dan aku akan bangkit lagi dan kembali enerjik menghadapi pekerjaan !!!”. Image by www.sheknows.com

Senin, 21 November 2016
08.25 WIB aku memacu motorku dengan penuh semangat suka cita pergi ke kantor, menyongsong hari-hari baruku sebagai karyawan teladan dan new mommyy  yeaaaaay yeaaay yeeaaaay \(^0^)/
08.35 WIB aku udah dikantor. Aaaaak ini terpagi sepanjang sejarah *,*. Jelas dooong diruangaku masih sunyi senyap hahaha. Agak nyesel sih berangkat pagi, belom pada dateng soalnya. Tau gitu uyel-uyelan dulu dikasur sama bayi kecilku 

Yah ini adalah hari pertamaku masuk kantor sejak 3 bulan lamanya cuti melahirkan. 3 bulan lama ga sih? Ya lama lah. saking lamanya ga naik motor sendiri sampe lupa dimana letak klakson motor. Berkali kali mau mencet klakson tapi salah tombol. Jari-jariku juga tidak selincah dulu mencetin tombol-tombol keyboard. File-file di laptop yang sudah aku susun rapi pun ikut terlupakan, tetep aja bingung nyari file. Password portal udah saatnya ganti juga sampe ga tau, hahaha kirain akunku diblokir gara-gara masuk portal ga bisa, ternyata sudah masanya ganti password :p. Ga Cuma itu sih, istilah-istilah dalam pekerjaan juga lupa, bahkan saat mau bikin presentasi aku lupa kalau visi misi perusahaanku sudah berubah,  “-_- omegooos. Jadinya seharian dikantor aku tidak melakukan apapun selain pumping, ngeliatin foto anak, dan chatting sama suami. Meratap hari ini segera berlalu biar ga keliatan bingung dikantor dan segera  bertemu gadis kecilku. Ya gimana lagi, semua pekerjaan yang dulu aku pegang sudah di handleorang lain, pasti butuh waktu untuk hand over kerjaan lagi. Jadi untuk apa aku pergi ke kantor hari ini??? Aku merasa sangat tidak berguna :( 
Keder pasca cuti 3 bulan wajar sekali sih. Ya bayangin aja selama 3 bulan hari-hari dilalui untuk menyusui, mengganti popok, mencuci, menyetrika, ikut nangis saat si dedek ga mau bobok juga, ngapalin lagu-lagu anak-anak biar adek ga bosen, lalu akhirnya kembali ke rutinitas pekerjaan ya begitu rupanya. Fyuuuh keder adek bang :(. Yang lebih menyedihkan lagi, tiba-tiba atmosfer dikantor rasanya seperti “ada kesangsian orang-orang terhadap kinerja gadis-muda-yang-telah-beranak”. Ya gitu deeeh rasanya hahaha
Oke, jangan putus asa! Seperti aku yang tidak pernah putus asa memerah ASI, aku akan bangkit lagi dan kembali enerjik menghadapi pekerjaan! HAHAHA (^0^)9
Okeh, mommiees, ini tipsnya ya menghadapi kekederan dikantor pasca cuti melahirkan :
  1. Selama cuti tetap kepo. Untungnya aku bekerja di digital company yang informasi perusahaan bisa aku update di genggaman tanganku. Yaudah selagi si dedek bobok lucu, sempetin aja buka-buka grup kantor, biar tau kabar terhangat dari kantor. Ikut nimbrung di grup kantor biar pada inget kalo kita masih ada. Yah justru baby kalo siang malah bobok super nyenyak kan, dari pada lelah nonton tv terus sekali kali nimbrung di grup kantor biar ga stress juga ngurusin bayi hihi.
  2. Jangan malas angkat telpon. Kadang telepon berdering ditengah-tengah aktivitasku menyusui, apa aku cuekin? Ya tentu. Tapi setelah itu aku telpon balik. Ya ga papa sih menurutku, minimal untuk tau “kenapa nelpon?”. Jadi biarkan orang-orang kantor merasakan bahwa kita tetep support mereka kok dari jauh, meskipun ga bisa 100%. Jadi kita juga ga dilupain kan
  3. Pro aktif. Sampe dikantor, mungkin bos masih ga enak mau ngasih kerjaan, tapi jangan keenakan ya. Segera diskusikan lagi sama bos tentang pekerjaan apa yang bisa kita handle
  4. Sadari. Mau jadi ibu rumah tangga atau wanita karir itu pilihan ya, tapi kalo milih jadi wanita karir menurutku harus komitmen sih. Jangan banyak excuse gitu. Dihari yang sibuk dan banyak pekerjaan, ga papa sih kalau mengurungkan niat pulang kerumah saat jam istirahat. Tapi nanti saat dirumah juga ga ngerjain kerjaan, jadi laptop ditinggal dikantor aja. Dirumah melayani pekerjaan seperti diskusi ringan atau koordinasi ringan yang bisa pake WA atau Line atau Telegram
  5. Tahan diri. Beneran ya atmosfer kantor itu seperti ada kesangsian disudut mata mereka (orang kantor) sama kinerjaku >.<. Tapi tenang ya moms, gausah melakukan pembuktian apapun. Bekerjalah sesuai porsi, kalo porsinya 100 baru dikasih 80, ya minta lagi 20. Tapi gausah demi membuktikan bahwa mommy bisa diandalkan seperti dulu kala trus mommy kerja mati-matian gitu. Yaudah tahan diri aja dan bekerja sesuai porsi
  6. Abaikan komentar (miring). Banyak yang komentar pasti. Apalagi kalo lagi deadline kerjaan trus waktunya pumping, uuuuw rasanya udah cenat-cenut tidak karuan kan, yaudalah pumping aja. Gausah diambil hati kalo nanti ditegur kenapa kerjaan belom beres juga :p. Atau ketika jam 7 malam belum pulang kantor, “iih kok belum pulang, ga kasian sama babynya?”. Hhhmmmm yaudah lah ya mom, mommy punya alasan dan pertimbangan sendiri kan. Inget kata bidan saat mommy mau melahirkan, “Bundaaa ambil nafas ikuti insting yaa”. Atau nasehat bidan tentang menangani bayi yang nangis, “Kalau bayi bunda nangis, ikutin insting bunda aja. Biasanya betul kok buuun”. Jadi ketika ada begitu banyak kondisi di pekerjaan, “Ikuti insting bunda aja yaa buuuun” :p
  7. Tetap semangat, percaya diri, dan jangan malu bertanya
Keder pasca cuti melahirkan itu bukan hal sepele lho. Kalo ga ditangani dengan tepat bisa menurunkan produktifitas dalam bekerja dan dalam menghasilkan ASI. Makanya support temen-temen kantor juga ngebantu banget pasti. Yang pasti tetap semangat untuk bu ibu yang baru mulai masuk kerja lagi pasca melahirkan yaa :D.

*Kisah ini ditulis juga di indepth.id

Friday, October 28, 2016

Persalinan yang indah (Part 1)

BY Maya Pratiwi IN , , , , , , , , , , No comments


“Giving birth should be your greatest achievement, not your greatest fear”
-Jane Weideman 


Hamil dan melahirkan adalah pengalaman yang diharapkan oleh semua perempuan di dunia ini. Dan ternyata pengalaman hamil dan melahirkan itu unik, tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Para calon bunda pasti menginginkan pengalaman melahirkan yang indah dan tanpa trauma kan :) ?

Sama, saya juga. Pertama kali tau kalau hamil, rasanya luar biasa sekali. Seperti “Waoow akan ada bayi kecil yang tumbuh di perutku.”, rasanya sangat kacau sampai-sampai saya dan suami hanya bisa bertatapan, tersenyum dan tidak tau harus berkata apa. Sejak saat itu saya tau saya akan melewati masa-masa yang menakjubkan dalam hidup saya.

Tentu saja bagi para bunda yang sedang hamil, waktu sembilan bulan akan berlalu sangat cepat dan akhirnya bunda akan melahirkan. Rasanya seperti tidak sabar untuk bertemu malaikat kecil yang ada di dalam perut. Waktu itu saya menginginkan pertemuan yang indah dengan bayi kecil saya. Saya berniat untuk melahirkan dengan normal, senormal mungkin hingga saya akan bisa merasakan setiap perasaan yang muncul sejak pijatan rahim (red:kontraksi) datang sampai saya mendengar tangisan pertama bayi saya. Akan saya nikmati prosesnya karena saya tau semakin kuat pijatan rahim menandakan semakin dekat waktu pertemuan saya dengan bayi saya.  Saya bertekad untuk bersabar menunggu hingga pembukaan lengkap karena saya tidak mau menanggung sakitnya induksi. Saya mau persalinan dengan suasana yang nyaman, dokter/bidan/perawat yang baik hati juga dukungan keluarga yang pasti akan menguatkan saya.

Apa yang saya inginkan diatas adalah gentle birth. Dan hal pertama yang diajarkan di gentle birth adalah mengubah cara pandang.

“When you change the way you view birth, the way you birth will change.” – Marie Mongan


Dari pikiran negatif tentang persalinan diubah menjadi percaya bahwa persalinan adalah hal yang alami dan bisa dilakukan semua perempuan. Gentle birth mengajari saya untuk percaya pada diri saya dan bayi saya. Percaya pada kemampuan tubuh saya karena Tuhan sudah menciptakan tubuh perempuan dengan luar biasa sempurna untuk melakukan persalinan. Dan bayi saya akan sangat pintar untuk menempatkan dirinya, menyiapkan diri di posisi yang tepat, dan mencari jalan keluar dengan cara yang baik.

Selain percaya pada tubuh kita, kita juga harus berupaya. Berupaya memberdayakan diri untuk menjalani kehamilan dengan sehat dan sadar. Upaya yang dilakukan adalah seperti olahraga, relaksasi, dan upaya menjadi ayah dan bunda yang pintar. Olahraga seperti prenatal yoga, berenang, dan jalan pagi menjalani rutinitas saya selama hamil. Relaksasi juga saya lakukan terutama di malam hari. Relaksasi membantu saya untuk lebih rileks dan juga menanamkan sugesti-sugesti positif selama masa kehamilan dan persalinan. Mengurangi stres dan tentu saja membuat saya semakin percaya diri menghadapi persalinan. Saya dan suami juga menyempatkan diri untuk mengikuti training gentle birth, disana kami belajar memahami tentang persalinan, apa yang terjadi di dalam tubuh saat persalinan, persiapan persalinan, dan upaya yang bisa dilakukan untuk menciptakan persalinan yang istimewa. Ada satu hal lagi yang saya suka tentang gentle birth yaitu induksi alami :D. Sejatinya saat bunda bersalin, hormon yang dibutuhkan adalah hormon cinta. Oleh karena itu induksi alami seperti pelukan, belaian, ciuman dari suami atau dari orang yang bunda sayang akan sangat membantu bunda menjelang persalinan :)  

Bunda, percayalah melahirkan itu tidak semengerikan yang orang bilang. Bukan hanya karena perjuangan bunda akan terbayar dengan hadirnya si kecil tapi memang melahirkan bisa sangat nyaman dan menyenangkan seperti yang saya alami. Kamar yang redup, aromaterapi, suara instrumen yang menenangkan dan para bidan yang bergantian menjaga saya. Mereka dengan sabarnya mengelus punggung dan kaki saya, menyeka keringat, memeluk, dan tidak berhenti mengajak saya untuk tetap tersenyum. Dukungan-dukungan positif seperti inilah yang menguatkan saya dan membuat saya tetap nyaman dan rileks. Dengan gentle birth persalinan bunda tidak akan diatur oleh SOP (Standard Operating Procedures) rumah sakit atau klinik bersalin. Bahkan saya diperbolehkan memilih posisi saat melahirkan, tidak harus berbaring saya boleh sambil berdiri, duduk, jongkok atau posisi lainnya yang membuat saya nyaman. Melewati persalinan normal memang tidak mudah tapi itu akan sangat bermakna bagi bunda.

Bunda, pilihlah cara terbaik untuk bertemu dengan bayi bunda. Melahirkan bukan hal yang perlu ditakutkan karena itulah saat bunda akan bertemu malaikat kecil bunda, pun jangan serahkan momen itu dengan intervensi medis jika memang tidak diperlukan seperti induksi, caesar atau yang lainnya. Intervensi tersebut seperti memaksa bunda dan bayi untuk melakukan sesuatu yang belum saatnya. Percayalah pada tubuh bunda, bunda sehat dan bisa melahirkan dengan alami. Percayalah, bunda dan bayi bunda ditambah dengan ayah akan menjadi tim yang hebat :) :) :)


            

Thursday, August 18, 2016

36 Minggu Kehamilan

BY Maya Pratiwi IN , , , No comments




36 Minggu berlalu, saatnya menunggu waktu untuk bertemu malaikat kecilku. Cuti melahirkan sudah dipersiapkan, 1 bulan sebelum HPL. Banyak yang bilang sih kecepetan, kenapa ga di mepetin aja ambil cutinya.

Menjalani hari hari kehamilan bukanlah hal yang mudah tapi inilah jalan untuk bertemu dengan bayi kecilku. Menjalani kehamilan seorang diri di kota yang masih asing dengan pekerjaan yang sering membuatku jenuh. Ya manusiawi kali ya, kalo kadang dititik terendah kita, pengen rasanya orang lain mengerti keadaan kita, tapi sayangnya ga bisa ya :)

Ya berusaha untuk gak making excuse sih, terutama dalam masalah pekerjaan. Tapi justru itu menimbulkan kekuatan yang luar biasa, rasanya seperti "aku harus bisa melewati semua ini". Karena bagian terberatnya sebenernya bukan kehamilan itu sendiri tapi menghadapi sekelilingku. Ketika aku harus tetap fight dengan pekerjaanku, ketika banyak sekali komentar orang-orang tentang bagaimana aku menghadapi kehamilanku, ketika aku mulai tidak nyaman dengan tempat tinggalku, dengan pekerjaanku.

Beruntungnya babyku membuat segalanya jauh terasa mudah. Tidak ada morning sickness yang terlalu berat, tidak ada keluhan yang berarti, semua sehat, babyku sangat bisa diajak bekerjasama, selalu menghiburku dengan gerakan gerakan kecilnya yang lucu. Aaaah I Love You Nak.

Mimi belajar untuk kuat menghadapi apapun, karena nanti mimi dan abi yang akan mendampingimu untuk menjalani hari-harimu di dunia. Dunia yang mungkin tidak senyaman tempat tinggalmu saat di rahim mimi, dimana kamu mendapatkan semua yang kamu butuhkan. Makanan, kehangatan, oksigen, semua tersedia. Sedangkan saat di dunia? kamu harus berusaha sendiri untuk mendapatkan itu semua. 

Baby, mimi akan menunggumu sayang. Kapanpun baby siap lahir, pilihlah cara terbaik untuk melihat dunia. Mimi ambil cuti jauh jauh hari sebelum HPL, agar kita bisa beristirahat dari kejenuhan pekerjaan, kita akan menghabiskan waktu untuk bersantai dirumah uti, melakukan hal-hal yang menyenangkan, menenangkan diri, mempersiapkan diri untuk kelahiranmu. Tidak ada lagi kekhawatiran karena harus naik motor pulang pergi ke kantor, khawatir lembur sampe malem, khawatir makan sembarangan, kebingungan saat hujan dan tidak ada bahan makanan dirumah, bingung saat kehabisan galon atau gas. Hahahaha dan kekhawatiran lainnya yang kadang menggelikan :) :) :) . Ooo baby,  I Love You sayang

Thursday, June 23, 2016

Aku Hamil !!!

BY Maya Pratiwi IN , , , No comments

Kehamilan bagiku seperti sebuah keajaiban. Bagaimana tidak, ada mahluk hidup yang sedang tumbuh di perutku dan membuat perutku meliuk liuk tidak beraturan bentuknya. Kadang mleyot ke kanan, kadang kekiri, kadang rasanya ada yang njendol njendol di dalam perut dan itu geli banget. Kadang rasanya kantung kemihku di senggol senggol, kadang tiba tiba perutku bergerak gerak sendiri.

Awalnya rasanya seperti ada yang meletup-letup di perutku, seperti kedutan. Lama-lama seperti tendangan kecil, sekarang seperti ada yang berenang di perutku, gleser gleser gituu >.< Itu Ajaib banget !!! Seru banget. Setiap hari ada sesuatu berbeda yang terjadi dan itu sangat menghiburku. Membuatku senyum senyum sendiri, melihat perutku yang seperti balon, atau senyum2 merasakan sensasi di dalam perutku.

Aku ga habis pikir dengan orang yang tega berbuat buruk dengan kehamilannya. Seperti merokok, minum alkohol, bahkan menggugurkan bayinya sendiri. Kenapa bisa ada seorang calon ibu yang tega berbuat seperti itu, kenapa bisa sekejam itu. Padahal rasanya setiap hari aku ingin memeluk perutku sendiri, padahal rasanya seperti bayi kecil di perutku sudah benar-benar ada dan lahir, hanya dia masih harus tidur di rahimku. Tapi banyak sekali orang yang tega membunuh bayinya sendiri, membuangnya dan menelantarkannya :(

Mungkin bagi sebagian orang, hamil itu rasanya tidak karuan, tapi aku menikmatinya. Kebahagian, kesedihan, kecemasan, kekhawatiran. Semua aku nikmati. Saat hamil, ada banyak hal yang berkeliaran di pikiranku. Aku memikirkan bagaimana aku melalui kehamilanku sendirian sedangkan suamiku ada di bandung. Aku ga bisa ngangkat galon, ember, aku ga bisa terlalu lama berdiri atau terlalu lama berjalan, aku khawatir dengan makanan anak kosan yang sering ga jelas, tapi kadang tiba tiba aku sangat bersemangat untuk melalui semua ini demi bayiku.

Aaaah sudah 7 bulan berlalu dan sebentar lagi bayiku akan lahir :D
Rencana persalinan pasti sudah dipikirkan dan semoga persiapannya semakin baik dan proses persalinanku akan lancar nantinya. Pengennya sih bayiku lahir tepat diwaktu dia sudah siap lahir dan kapanpun dia ingin lahir. Mama akan menunggumu sayang. Lahirlah dengan caramu sendiri nak, seperti kupu-kupu yang keluar dari rumah kepompongnya. Kepompong itu kecil dan rapuh, tapi dari dalam kepompong kecil itu akan bisa keluar makhluk hidup cantik bersayap lebar.

Saturday, June 4, 2016

Ramadhan Tahun Ini

BY Maya Pratiwi IN , No comments

Hihihi Sudah lama sekali dari terakhir kali aku update blog >.<
Karena hari ini weekend dan dirumah sendirian, tetiba muncul hasrat untuk update blog lagi.

Gak kerasa insyallah senin udah bulan Ramadhan. Alhamdulilah, Ramadhan selalu punya cerita. 4 tahun ini melalu Ramadhan di kota-kota yang berbeda. Tahun 2013 masih puasa di Bandung, tahun 2014 puasa di Jakarta, tahun 2015 puasa di Semarang, dan tahun 2016 ini puasa di Magelang. Semoga tahun 2017 udah bisa puasa di Bandung lagi, artinya udah tinggal serumah sama suami, Amiin amiin :D

Seru sih kalo di kenang lagi. Di Jakarta puasa terlalui dengan cukup baik, tiap hari masak meskipun cuma telor atau nugget atau masih jaman banget sahur pake indomie :D. Puasa di Semarang jauh lebih baik lagi karena bisa puasa bareng temen-temen yang baik dan bisa sahur bareng sama anak kosan juga :). Puasa tahun ini bakal ditemenin si kecil yang masih di dalam perut, hihihi Alhamdulilah ya nak. 

Udah menikah tapi rasa jomblo :( Suami kerja di Bandung dan aku di Magelang, sahurnya masih sendirian, buka sendirian :( 

Tapi yang paling gak sabar ditunggu dalam waktu dekat ini adalah LEBARAAAAN >.< yeaaay Lebaran pertama sama suami hihihihi. Suami tahun ini mudiknya gak ke medan tapi kerumahku dooong hihihihi. Rencananya sebenernya lebaran tahun ini pengen ke Medan, tapi karena aku lagi hamil akhirnya lebarannya di rumahku ajaa.

Aaah waktu berlalu rasanya begitu cepat. Tahun lalu lebaran masih single, tahun lalu ramadhan disibukkan dengan tetek bengek persiapan pernikahan, belanja-belanja barang-barang untuk seserahan, dan tahun ini aku akan sibuk mempersiapkan kelahiran bayi kecilku, dan lebaran udah bareng sama suami, insyallah. Maha Baik Allah yang mengatur semua dengan sangat sempurna. Sudah banyak banget rezeki yang Allah kasih untukku, Alhamdulilah, harus dikurang-kurangin mengeluhya yaaa.

Ramadhan berkah semoga semakin baik ibadah kita, Semangat !!!

Wednesday, February 24, 2016

"Harus siap menanggung resiko". Haruskah???

BY Maya Pratiwi IN , , , , No comments

Sumber : Internet
Banyak nasehat tentang keputusan dan resiko. Termasuk nasehat bahwa "mengambil keputusan itu harus siap dengan resikonya" nasehat lainnya seperti "berani melakukan harus berani menangungg resiko". Pertanyaanku, haruskah aku siap?

Maksudku,
Manusia itu ga pernah siap! Bahkan untuk hal-hal yang sudah ditunggu-tunggu sejak lama. Seperti pertanyaan "sudah siapkah kamu menikah?", "sudah siapkah kamu sidang TA minggu depan?", atau pertanyaan "sudah siapkah" yang lainnya. Pertanyaan "sudah siap" itu bagiku pertanyaan yang ga jelas jawabannya apa dan kayak pertanyaan basa basi doang. Bahkan sekalipun kamu ingin sekali menikah kemudian tiba-tiba kamu menikah, aku ga yakin kamu benar-benar siap dengan hari pernikahanmu, bahkan dengan kehidupan baru setelah menikah. Manusia itu ga pernah siap coy!

Oke, sebelum lebih jauh bercerita tentang "kesiapan", ini adalah murni pendapatku ya. Bukan pendapat ilmiah ya, ya suka suka ku aja mau mengungkapkan pendapatku di blog ini hehehehe :D

Oke lanjut.
Jadi menurutku, siap itu sebenernya gak ada. Yang ada adalah Berani dan Percaya. 

Ya misal kayak mau pake jilbab deh. "Aku belom siap pake jilbab", helllaaaaw kamu ga akan pernah siap untuk pake jilbab, mau nunggu sampe kapan? Kamu sendiri dong yang harus berani ambil keputusan untuk berjilbab dan percayalah keputusan baik itu berbuah baik juga. Jadi kalo kemudian akhirnya kamu berjilbab dan kehilangan pekerjaan misalnya, sangat tidak bijak kalo ada orang yang bilang begini "Itu keputusanmu pake jilbab, harusnya kamu tau resiko pake jilbab bakal dikeluarin dari kerja, harusnya kamu siap dong dari awal", ya keleees siap dari awal. Manusia itu ga pernah siap jadi jangan maksa dong, *sewot, gak selow*. Menunggu untuk "siap" maka kamu akan kehabisan waktu. Cukuplah tau dengan resiko yang mungkin terjadi, tapi kamu ga butuh untuk menjadi siap, kamu butuh
percaya bahwa ada banyak kebaikan di dalam keputusanmu maka kamu akan berani mengambil keputusan tersebut, apapun resikonya.

Kamu ga butuh siap untuk mengambil sebuah keputusan, kamu butuh berani dan percaya aja. Manusia itu ga pernah siap, jadi kalo ternyata di tengah perjalanan kamu menghadapi kesulitan berkaitan dengan keputusanmu sebelumnya, jangan pernah menyimpulkan bahwa ternyata dulu kamu belum siap saat mengambil keputusan. Yaudah percaya aja bahwa semua ada yang ngatur. Bukan lagi masalah siap dan tidak siap tapi lebih jauh lagi, ini masalah percaya dan tidak percaya.

Friday, February 5, 2016

Maya - Rudy #3 : Yeay Menikah !!!

BY Maya Pratiwi IN , , , , , No comments

Akad Nikah Maya dan Rudy

Yuhuuuu sejak awal tahun 2015 rasanya udah menggebu nggebu gituu "tahun ini aku mau nikah ! tahun ini aku mau nikah !"

Ya setelah terjadi drama percintaan yang hebat, ya gitu drama banget aku sok lebay jadi wanita paling sedih karena temen-temenku udah pada dilamar, udah pada update di facebook acara lamaran yang super heboh, tapi diriku? Aaaah :(

Akhirnya bulan Mei si abang datang kerumahku. Niatnya sih cuman mau ngobrolin tata cara melamar sama bapak. Tapi akhirnya langsung dapet tanggal. Wkwkwkwk Alhamdulilah ya Allah, Maha Besar Allah rasanya semua begitu dimudahkan jalan kami untuk menikah. Jadi untuk pertama kalinya sejak 5 tahun kenal aku, abang datang kerumah menyampaikan niat baik untuk ngelamar aku dan disaat itu pula aku, bapak, ibu, dan bang Rudy diskusi tanggal pernikahan dan akhirnya mutusin bareng tanggal 3 Oktober 2015.

Awawawawaw aku ga sabar dengan hari pernikahan yang aku tunggu-tunggu >.< . Aku punya setumpuk ide untuk pernikahan impianku. Dekorasinya, tempatnya, undangannya, konsepnya, makanannya, bajunya, lagu-lagunya, semuanya. Maunya simple, low cost, modern. Ibu pengennya pernikahanku pake adat Jawa. Uuuh

Tapi kata Rudy,"Pernikahan itu bukan cuma tentang aku dan kamu tapi tentang keluarga kita juga. Kalau emang niat menikah, gausah egois, yang penting akad, selain akad gausah diributin". Nampol banget nasehatnya bang

Aah kalo inget, betapa semua terjadi dengan sangat mudahnya. Ngalir tanpa halangan yang berarti. Ini pertolonganNya, Alhamdulillah ya Allah. Keluargaku dan keluarga Rudy itu dari pulau yang berbeda, adat dan kebiasaan kami juga berbeda. Tapi Bersyukur persiapan acara berjalan lancar. Semua keluarga dengan sangat lega hati, dengan sangat terbuka, saling mengerti kondisi satu sama lain mereka ga ada yang aneh-aneh. Akupun begitu. Aku serahin semua sama ibu, konsep apapun yang ibu pengen, aku tau itu yang terbaik. Aku gak mau egois. Aku anak terakhir ibu, artinya terakhir pula ibu dan bapak nikahin anaknya. Semua pengennya ibu, aku berusaha turutin.

Gak cuman itu aja. Karena Rudy di Bandung dan aku di Semarang. Ibu di Cilacap dan camer di Sumatera. Akhirnya aku dengan tangguhnya belanja keperluan serah-serahan sendiri. HAHAHAHA di paragon, belanja sendirian naik motor kayak mau kulakan. Ya ampuuun itu belanja super rempong yang menggoda iman banget. Udah di list barang-barang yang mau dibeli tapi banyak juga yang dibeli di luar daftar belanjaan, wkwkwkwk. Salah sendiri membiarkan aku belanja sendirian :') uuu tapi seru tau, hampir tiap weekend belanja. Kayak orang banyak duit gitu. Prinsipku waktu itu "Yaudahlah ini kan untuk serah-serahan, beli yang bagus sekalian aja biar awet dan gak malu-maluin, kan gak tiap tahun beli. Mumpung lagi dianggarin kan". NGAAHAHAHA

Dan tau ga sih sesimpel apa proses pernikahanku?

Tanggal 1 Oktober Lamaram
Tanggal 2 Oktober Serah-serahan dan tukar cincin
Tanggal 3 Oktober Akad, Resepsi, malamnya pengajian
Tanggal 4 Oktober Nonton TV rame-rame di ruang TV

Udah aja begitu.



Udah Sah Maya dan Rudy




Uuu Love love

Gak ada prosesi lamaran, ga ada Foto Prewed, ga ada siraman, ga ada respsi 3 hari 3 malam. Udah cuma 3 hari habis itu tinggal menikmati sisa cuti dengan keluarga. Yang disebut Bulan Madu juga cuma di Bandung (Bandung maning, bandung maning), nginep di hotel Panghegar 3 hari 2 malam, itu juga karena dapet diskon Nginap semalam gratis semalam, wkwkwkwk ora modal.

Temennya Rudy

Temennya Maya

Ayah - Mama - Ibu - Bapak
Jalan-jalan di Bandung

Ya Allah tapi aku bahagia. Sesederhana ini prosesnya, pada akhirnya aku lepasin semua egoku. Impianku, ada prosesi lamaran sakral, foto prewed dulu yang cantik, nikah di gedung, suvenir lucu-lucu, dekorasi kayak gini, acara kayak gitu, dll dll dll semua aku lepasin. Allah udah ngasih jalan yang lebih simpel, ngapain aku harus repot? yang penting tuh akadnya aja. Yang penting aku udah nikah sekarang sama ayangku tercintaa. Udah tinggal banyak ibadah aja biar tetep jadi partner sehidup sesurga hihihihihhi

Uuuuu I love You Rudy dan keluarga besarkuuu

Maya - Rudy #1 : Waktu Itu
Maya - Rudy #2 : Menuju Pernikahan