Wednesday, December 21, 2016

Mensyukuri Sibuk

BY Maya Pratiwi IN , , , , , , No comments

Image by brilio.net
Ada banyak alasan orang mengeluh dalam pekerjaan. Sebagian mengeluh karena banyak pekerjaan, sebagian mengeluh karena gaji, sebagian lainnya mengeluh karena atasan yang tidak baik, atau alasan-alasan lainnya. Untuk kebanyakan pegawai yang masih muda biasanya keluhannya karena banyak beban kerja. Hhhmm hhmmm 

Lalu bagaimana jika Anda dibiarkan begitu saja? Apa Anda merasa lebih baik? Atau masih mengeluh juga?

Seandainya ada seorang pegawai yang memulai hari dengan sangat semangat, tapi sesampainya di kantor dia tidak tau harus berbuat apa dan tidak seorangpun memberinya pekerjaan. Apa pendapat anda dengan pegawai yang seperti ini?

Mungkin sebagian dari Anda akan berbicara tentang inisiatif, sebagian dari Anda mengomentari atasannya, atau justru Anda berandai-andai ada di posisi pegawai tersebut? :) Saat ini saya tertarik untuk berkomentar tentang Anda yang sedang sibuk atau sangat sibuk dengan pekerjaan. Terkadang di hari yang sibuk, 24 jam sehari rasanya tidak cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan, baik pekerjaan dikantor atau pekerjaan dirumah. Belum selesai Anda menyelesaikan pekerjaan hari ini, ternyata esok hari telah datang dan pekerjaan baru sudah menunggu. Begitu seterusnya sampe akhirnya datanglah keluhan :D. Saya kira ini sangat wajar dan umum terjadi pada sebagian besar pegawai. Jadi untuk apa sebenarnya Anda mengeluh? Toh namanya orang bekerja memang seperti itu, lelah. 

Kadang Anda terlarut dalam ketidaksukaan Anda sendiri pada pekerjaan yang banyak dikantor sampai lupa untuk menikmati pekerjaan. Akhirnya Anda akan menghabiskan sepanjang hari untuk mengeluh dan performansi kerja menjadi tidak maksimal. Selain itu Anda terjebak dengan stress yang sebenarnya bisa dikelola jika Anda bersedia menerima keadaan dan tetap berpikiran positif. Bukankah sangat menantang menyelesaikan pekerjaan yang bertubi-tubi datang? Bagaimana dengan pekerjaan baru? Pekerjaan baru artinya Anda belajar hal baru, artinya jika pekerjaan serupa datang Anda sudah bisa mengerjakannya dengan lebih baik. Belajar hal baru, menemukan masalah baru, itu membuat Anda menjadi lebih kaya. Anda menjadi lebih mengerti dari pada rekan Anda. Pekerjaan yang bermacam-macam tidak lain adalah jalan Anda untuk jauh lebih mendalami pekerjaan, dan lihatlah suatu hari nanti Andalah ahlinya dalam pekerjaan tersebut :D

Jadilah penting !!! karena jika Anda biasa-biasa saja, Anda tidak berani mengambil pekerjaan yang banyak itu atau pekerjaan baru, maka Anda kehilangan kesempatan menjadi orang penting. Bukankah sangat menyenangkan menjadi seseorang yang penting? yang kehadirannya sangat ditunggu, yang ketidakhadirannya bisa mengacaukan segalanya?? Jangan biarkan ada atau tidak adanya Anda dikantor tidak membawa pengaruh apa-apa bagi sekitar :)

Jadi, kenapa Anda tidak memulai menikmati kesibukkan Anda saat ini?

Karena...

Tidak mengerjakan apa-apa sungguh membosankan. Dibiarkan begitu saja oleh atasan bukanlah hal yang baik. Itu bisa jadi karena atasan sudah tidak percaya pada Anda, meragukan kemampuan Anda, atau juga beliau tidak suka pada Anda :p. Selain itu, tidak ada pekerjaan di kantor itu membuat hidup terasa hampa, datar, tidak ada tantangan. Lihatlah orang-orang yang tidak sibuk itu, datang dan pergi ke kantor seperti tanpa nyawa. Mengerjakan pekerjaan seadanya lalu bingung harus ngapain lagi. Menguap menahan kantuk, lalu menghilang saat jam istirahat, dan bahkan tidak ada yang menyadari keberadaannya :(

Tapi bagaimana jika pekerjaan yang banyak ini seperti tindakan eksploitasi? Sebutlah Anda sedang di manfaatkan oleh atasan Anda, sehingga pekerjaan yang bukan tugas Anda pun harus Anda kerjakan. Hhhhhmmmm bukankah itu juga pertanda baik? Artinya Anda bermanfaat ! Anggap saja pekerjaan Anda lainnya sebagai sedekah, maka selain Anda mendapat gaji bulanan sepertinya Anda juga mendapat pahala bulanan :D

Jadi, berhentilah mengeluh dengan pekerjaan yang banyak. rem stress Anda. Berhentilah mencari alasan yang membuat Anda semakin tidak suka dengan kesibukan Anda. Berhentilah mencari perlindungan dengan dalih yang bermacam-macam. Nikmati kesibukan Anda dan bersyukurlah karena Anda sibuk ! :)

Bersyukurlah saat dirimu bermanfaat, jangan kesal kalau dimanfaatkan. Di saat orang lain tidak bisa mengambil manfaat darimu, tunggulah waktunya kamu disingkirkan. - A. Baihaqi (karyawan BUMN, 24 tahun)

*Ditulis kembali di indepth.id

Monday, December 5, 2016

Keder

BY Maya Pratiwi IN , , , , , , No comments

“Aku tidak akan putus asa memerah ASI dan aku akan bangkit lagi dan kembali enerjik menghadapi pekerjaan !!!”. Image by www.sheknows.com

Senin, 21 November 2016
08.25 WIB aku memacu motorku dengan penuh semangat suka cita pergi ke kantor, menyongsong hari-hari baruku sebagai karyawan teladan dan new mommyy  yeaaaaay yeaaay yeeaaaay \(^0^)/
08.35 WIB aku udah dikantor. Aaaaak ini terpagi sepanjang sejarah *,*. Jelas dooong diruangaku masih sunyi senyap hahaha. Agak nyesel sih berangkat pagi, belom pada dateng soalnya. Tau gitu uyel-uyelan dulu dikasur sama bayi kecilku 

Yah ini adalah hari pertamaku masuk kantor sejak 3 bulan lamanya cuti melahirkan. 3 bulan lama ga sih? Ya lama lah. saking lamanya ga naik motor sendiri sampe lupa dimana letak klakson motor. Berkali kali mau mencet klakson tapi salah tombol. Jari-jariku juga tidak selincah dulu mencetin tombol-tombol keyboard. File-file di laptop yang sudah aku susun rapi pun ikut terlupakan, tetep aja bingung nyari file. Password portal udah saatnya ganti juga sampe ga tau, hahaha kirain akunku diblokir gara-gara masuk portal ga bisa, ternyata sudah masanya ganti password :p. Ga Cuma itu sih, istilah-istilah dalam pekerjaan juga lupa, bahkan saat mau bikin presentasi aku lupa kalau visi misi perusahaanku sudah berubah,  “-_- omegooos. Jadinya seharian dikantor aku tidak melakukan apapun selain pumping, ngeliatin foto anak, dan chatting sama suami. Meratap hari ini segera berlalu biar ga keliatan bingung dikantor dan segera  bertemu gadis kecilku. Ya gimana lagi, semua pekerjaan yang dulu aku pegang sudah di handleorang lain, pasti butuh waktu untuk hand over kerjaan lagi. Jadi untuk apa aku pergi ke kantor hari ini??? Aku merasa sangat tidak berguna :( 
Keder pasca cuti 3 bulan wajar sekali sih. Ya bayangin aja selama 3 bulan hari-hari dilalui untuk menyusui, mengganti popok, mencuci, menyetrika, ikut nangis saat si dedek ga mau bobok juga, ngapalin lagu-lagu anak-anak biar adek ga bosen, lalu akhirnya kembali ke rutinitas pekerjaan ya begitu rupanya. Fyuuuh keder adek bang :(. Yang lebih menyedihkan lagi, tiba-tiba atmosfer dikantor rasanya seperti “ada kesangsian orang-orang terhadap kinerja gadis-muda-yang-telah-beranak”. Ya gitu deeeh rasanya hahaha
Oke, jangan putus asa! Seperti aku yang tidak pernah putus asa memerah ASI, aku akan bangkit lagi dan kembali enerjik menghadapi pekerjaan! HAHAHA (^0^)9
Okeh, mommiees, ini tipsnya ya menghadapi kekederan dikantor pasca cuti melahirkan :
  1. Selama cuti tetap kepo. Untungnya aku bekerja di digital company yang informasi perusahaan bisa aku update di genggaman tanganku. Yaudah selagi si dedek bobok lucu, sempetin aja buka-buka grup kantor, biar tau kabar terhangat dari kantor. Ikut nimbrung di grup kantor biar pada inget kalo kita masih ada. Yah justru baby kalo siang malah bobok super nyenyak kan, dari pada lelah nonton tv terus sekali kali nimbrung di grup kantor biar ga stress juga ngurusin bayi hihi.
  2. Jangan malas angkat telpon. Kadang telepon berdering ditengah-tengah aktivitasku menyusui, apa aku cuekin? Ya tentu. Tapi setelah itu aku telpon balik. Ya ga papa sih menurutku, minimal untuk tau “kenapa nelpon?”. Jadi biarkan orang-orang kantor merasakan bahwa kita tetep support mereka kok dari jauh, meskipun ga bisa 100%. Jadi kita juga ga dilupain kan
  3. Pro aktif. Sampe dikantor, mungkin bos masih ga enak mau ngasih kerjaan, tapi jangan keenakan ya. Segera diskusikan lagi sama bos tentang pekerjaan apa yang bisa kita handle
  4. Sadari. Mau jadi ibu rumah tangga atau wanita karir itu pilihan ya, tapi kalo milih jadi wanita karir menurutku harus komitmen sih. Jangan banyak excuse gitu. Dihari yang sibuk dan banyak pekerjaan, ga papa sih kalau mengurungkan niat pulang kerumah saat jam istirahat. Tapi nanti saat dirumah juga ga ngerjain kerjaan, jadi laptop ditinggal dikantor aja. Dirumah melayani pekerjaan seperti diskusi ringan atau koordinasi ringan yang bisa pake WA atau Line atau Telegram
  5. Tahan diri. Beneran ya atmosfer kantor itu seperti ada kesangsian disudut mata mereka (orang kantor) sama kinerjaku >.<. Tapi tenang ya moms, gausah melakukan pembuktian apapun. Bekerjalah sesuai porsi, kalo porsinya 100 baru dikasih 80, ya minta lagi 20. Tapi gausah demi membuktikan bahwa mommy bisa diandalkan seperti dulu kala trus mommy kerja mati-matian gitu. Yaudah tahan diri aja dan bekerja sesuai porsi
  6. Abaikan komentar (miring). Banyak yang komentar pasti. Apalagi kalo lagi deadline kerjaan trus waktunya pumping, uuuuw rasanya udah cenat-cenut tidak karuan kan, yaudalah pumping aja. Gausah diambil hati kalo nanti ditegur kenapa kerjaan belom beres juga :p. Atau ketika jam 7 malam belum pulang kantor, “iih kok belum pulang, ga kasian sama babynya?”. Hhhmmmm yaudah lah ya mom, mommy punya alasan dan pertimbangan sendiri kan. Inget kata bidan saat mommy mau melahirkan, “Bundaaa ambil nafas ikuti insting yaa”. Atau nasehat bidan tentang menangani bayi yang nangis, “Kalau bayi bunda nangis, ikutin insting bunda aja. Biasanya betul kok buuun”. Jadi ketika ada begitu banyak kondisi di pekerjaan, “Ikuti insting bunda aja yaa buuuun” :p
  7. Tetap semangat, percaya diri, dan jangan malu bertanya
Keder pasca cuti melahirkan itu bukan hal sepele lho. Kalo ga ditangani dengan tepat bisa menurunkan produktifitas dalam bekerja dan dalam menghasilkan ASI. Makanya support temen-temen kantor juga ngebantu banget pasti. Yang pasti tetap semangat untuk bu ibu yang baru mulai masuk kerja lagi pasca melahirkan yaa :D.

*Kisah ini ditulis juga di indepth.id