Thursday, October 1, 2020

Berusaha

BY Maya Pratiwi No comments


Ini bulan kedua saya merintis usaha makanan. Ada banyak hal yang saya pelajari selama 2 bulan ini.

Oh ya, mungkin suatu hari akan saya ceritakan kenapa saya memulai usaha ini. 

Bukan kali pertama saya berjualan. Dikantor pun saya pernah menjadi Account Manager yang salah satu tugasnya ya berjualan. Meyakinkan orang untuk membeli, menjangkau banyak orang agar tertarik, dsb. Saya juga pernah berjualan baju anak-anak dari merk yang sudah dikenal banyak orang.

Tapi kali ini berbeda. Saya menjual produk saya sendiri. Banyak yang tidak yakin dengan produk saya, saya rasa 😆. Termasuk orang-orang terdekat saya. Atau mungkin saya aja yang baper? 😁 gataulah

Memulai sebuah usaha sampingan bagi saya bukannya tidak bersyukur atas apa yang sudah Allah berikan pada saya. Saya hanya berusaha, andai kamu mengerti. Tapi saya juga ga memaksa siapapun untuk mengerti dengan apa yang saya yakini.

Ya manusia kan berusaha untuk sesuatu yang mereka yakini. Saya tau rezeki sudah ada yang mengatur. Semua mahluk terlahir sudah dengan rejekinya masing-masing. Tapi bukankah tugas kita berikhtiar menjemput rezeki itu? 

Oh ya tentang jualan saya. 
Mungkin sekarang belum banyak dikenal, belum juga terkenal, mungkin penjualannya masih sedikit, mungkin banyak yang harus saya perbaiki. Tapi saya tidak bisa melupakan masa-masa ketika saya ingin menyerah. Ketika percobaan percobaan membuat cookies hanya berakhir di tong sampah. Yang bahkan saya sendiripun tidak ingin memakannya. Saya hampir menyerah ketika saya merasa tidak mendapat respon baik dari orang-orang terdekat saya. Saya hancur ketika ternyata apa yang saya yakini , hanya saya yakin, tidak ada yang lain. 

Btw, untuk pak suami. Terima kasih tidak cukup untukmu. Kamu sangat berarti!

Tapi ini bukan akhir yang saya inginkan. Saya melihat ada banyak orang yang berjuang lebih keras dari saya. Yang tidak selesai dengan satu atau dua kali percobaan. Yang begitu yakin dengan apa yang diyakininya. Yang lelahnya bisa jadi belum terbayar tapi usahanya tidak pernah surut.

Kadang dalam diam, saya merasakan begitu kuat keyakinan keyakinan saya sendiri. Mimpi mimpi saya, keinginan saya.

Jika memang Tuhan punya rencana lain. Jelas itu bukan jangkauan saya. Itu tugas Nya. Tugas saya berusaha, tidak menghakimi hasil, tidak pula menerka nerka apa yang terjadi. Saya hanya ingin yakin bahwa saya sudah berusaha, saya sudah berikhtiar. Saya tidak ingin doa doa saya hampa tanpa arti. Biarkan Allah yang memutuskan muaranya, jangan saya, jangan juga kamu.

Saya ingin menjadi lebih berarti bagi orang-orang yang sedang berusaha. Seperti saya berharap ada banyak doa dan semangat yang orang berikan untuk saya. Saya tidak akan menghakimi siapapun dengan usahanya. Saya bukan tuhan, saya tidak tau apa yang akan terjadi. Saya doakan yang terbaik untuk mereka. Jika mereka yakin dengan yang mereka yakini, saya akan yakin untuk ada dibelakang mereka :) Insyallah

Semangat bagi yang sedang berjuang. Semoga Allah memberkahi jalan kita. Aamiin