Thursday, October 26, 2017

The Devil Wears Prada (Review)

BY Maya Pratiwi IN , , , , , , , No comments


Wohooooops!! Ditengah hura-hara pekerjaan dan my motherhood, yang mana kondisi ini cukup membuatku tertekan dan ngerasa bahwa ujian hidup saat ngerjain Tugas Akhir tuh ga ada apa-apanya :D :D, aku teringat salah satu film favoritku, "The Devil Wears Prada".

Kisah tentang Andy yang diperankan oleh Anne Hathaway. Andy adalah seorang gadis yang sedang mengejar mimpinya menjadi seorang penulis. Akhirnya dia diterima disebuah Fashion Magazine ternama di New York. Bukan menjadi penulis tapi menjadi sekretaris Mrs. Priestly, seorang editor yang sangat disegani. Awalnya Andy kesusahan beradaptasi di kantornya dan merasa sangat tertekan karena Mrs. Priestly sangat perfeksionis, kaku, dan menurutku nyebelin. Meskipun akhirnya dia berubah menjadi karyawan yang sangat baik dan bahkan diandalkan oleh Mrs. Priestly. Andy bekerja sangat baik, bekerja keras demi “tidak mau kalah dengan keadaan”. Sayangnya keindahan karirnya tidak seindah kehidupan pribadinya. Gara-gara pekerjaanya yang menuntutnya selalu ready kapanpun Mrs. Priestly membutuhkannya, kehidupan pribadinya berantakan, dia kehilangan kekasihnya dan teman-temannya. Sebagai penonton aku ikut ngerasa gemes sama Andy, kenapa dia lebih mentingin karirnya dari pada keluarga dan teman-temannya. Tapii di akhir cerita, yang membuatku puas adalah adegan ketika Andy memutuskan untuk pergi dari pekerjaannya, saat telpon seluluernya berdering karena panggilan Mrs. Priestly, Andy sampe nglempar telponnya ke kolam. Waaaaaw super Andy!!!! Daan di film ini diceritakan ternyata gak cuma Andy yang mengalami hal serupa, Nigel yang bekerja sebagai Art Director juga bilang kalo kehidupan pribadinya hancur.
Nigel bilang. "Let me know when your whole life goes up in smoke. Means it is time for a promotion.". Terjemahan bebasnya sepeti ini "Kasih tau aku kalo hidup kamu hancur. Itu artinya saatnya kamu promosi" >.<

 Drama yang terjadi di film ini berjalan sangat alami menurutku. Alur ceritanya kayak based on reality gitu. Ya memang betul kan, di masa-masa sepertiku ini, masa ketika kebutuhanku meningkat dan aku dituntut untuk memiliki penghasilan sendiri karena gak mungkin dong minta orang tua terus, aku harus fight dan tough di pekerjaanku. Betapapun berat rasanya. Dan kadang rasanya hampir seperti terlena, dirumah masih ngurusin kerjaan, weekend masih ngurusin kerjaan, bahkan mimpi pun tentang kerjaan :D. Yaah mau ngeluh juga percuma sih. Namanya orang kerja emang gitu kan. Kalo ga mau kayak gitu ya gausah kerja aja atau jadi pengusaha aja yang bisa sesuka hati. Pengen dagang ya tinggal buka lapak, dapet duit. Males dagang ya tutup aja tapi ga dapet duit. Kalo mau lebih enak lagi ya jadi pemilik usaha, tinggal tunjuk-tunjuk doang :P
Percakapan Andy dan Nigel yang akhirnya menyadarkan Andy untuk berubah dan tidak mau kalah dengan keadaan

Andy saat masih cupu dan saat memutuskan untuk berjuang di pekerjaanya, dia mengubah penampilannya
Tapi bagian yang aku suka dari film ini adalah kita belajar mengambil keputusan. Seperti Andy yang memutuskan untuk berusaha mendalami pekerjaannya. Dia gak setengah-setengah, bener-bener ngerubah penampilannya demi pekerjaan. Bener-bener total dalam melayani Mrs. Priestly dan totalitas ketika harus nyari skrip novel Harry Potter terbaru yang bukunya belum diluncurkan untuk anak-anak Mrs. Priestly. Dan keputusan Andy berikutnya adalah ketika dia memutuskan pergi dari pekerjaannya yang glamour dan dicari banyak orang. Simpelnya adalah, kalo masih mau kerja ya ikutin aturan. Kalo udah ga kuat ya silahkan hengkang dari kantor :D. Karena kita di kantor tuh kayak batu kerikil di rel kereta. Penting sih tapi kalo ilang satu ya cincai lah nyari yang baru aja.
Ya meskipun perubahan harus diperjuangkan tapi kalo waktunya ga tepat dia cuma akan jadi sejarah, bukan masa depan :)
Well, mungkin hidup ini gak semudah itu ya guys, gak sesimple di film. Beruntung saat ini ada istilah galau yang bisa menggambarkan perkecamukan hati yang terombang ambing ombak dilautan. Jadi ya kamu harus bisa sekuat batu karang >.<

Sekian 

0 comments:

Post a Comment

Hai, terima kasih sudah membaca.
Silakan tinggalkan komentar kamu disini.

Jangan lupa centang "Notify Me" yaa agar kamu bisa menerima balasan dari saya

Terima kasih :)