Note yang aku tulis di hari pertama kerja di tahun 2018 |
Hari senin terindah pertamaku di tahun 2018. Yaitu hari senin sepulang aku dan kayla pergi ke Bandung, Senin 5 Februari 2018. Perasaan bahagia dan ikhlas yang dalam 1 tahun terakhir ini sudah aku lupakan rasanya >.<
Aku sengaja ke Bandung beberapa hari, bukan untuk mengobati rasa rinduku pada kota itu, karena aku bukan orang bandung jadi aku merasa tidak pantas merindukan bandung, haha. Aku ke bandung untuk memulai rencana baru. Rencana yang bahkan tidak bisa bertahan lama. Karena rupanya rencana Allah selalu lebih baik dari umatNya.
Setelah 1,5 tahun aku menahan keinganan untuk resign dari kantor, akhirnya di awal tahun 2018 ini orang tuaku mengijinkan. Yaa selama ini aku gak diijinkan resign oleh orang tuaku. Haha kadang berusaha memahami orang tua juga sih. Orang tua pasti sangat bahagia melihat anaknya sudah bisa jadi pegawai, artinya sudah bisa mandiri. Mungkin rasanya seperti terbayar sudah perjuangan menyekolahkan anak selama ini. Dan mungkin seperti kalo orang jawa bilang "wis ayem", sudah tenang karena bisa melepaskan anaknya sendiri. Aku hanya menduga-duga aja sih, meskipun menurutku kesuksesan itu tidak diukur dari seberapa bagus pekerjaan kita, seberapa besar gaji kita, atau seberapa tinggi pangkat kita. Apalagi aku punya tantangan besar sebagai seorang istri, ibu, dan pegawai kantoran. Aku juga harus sukses mendidik anak-anakku kelak. Tapi bagaimanapun juga mereka telah memberikan yang terbaik selama ini untukku. Jadi aku gak pantes menyerah gitu aja, dan tentunya aku masih punya mimpi-mimpi dan idealisme yang ingin aku capai. Dan bisa jadi juga, nanti kalo Kayla sudah besar, aku akan punya pemikiran yang sama dengan orang tuaku :D
Dan seperti note yang aku tulis di meja kerjaku, sejak hari pertama kerja di tahun 2018. Aku dan abi memutuskan untuk pindah ke Bandung di awal bulan maret, dengan atau tanpa SK mutasi. Tapi Qadarullah, hari Rabu 7 februari 2018, setelah semalaman aku ga bisa tidur karena sudah terlalu banyak desas desus tentang SK ku yang membuatku sangat tidak nyaman, SK mutasi ke Bandung diberikan padaku. SK yang sudah kutunggu lama dan aku tau ini adalah kado untuk ibuku tercinta. Karena jika aku bahagia, ada orang yang akan lebih bahagia dariku, orang tuaku :)
Rasanya gimana?
Haha. Rasanya pengen salto salto sepanjang hari dikantor wkwkwkwk. Otot otot mukaku rasanya ketarik tarik ga bisa menahan senyum haha.
Rasanya bahagia, sedih, takut, dan gak percaya. Bahagia karena membayangkan akan serumah dengan abi dan kayla. Sedih karena akan meninggalkan kebiasaanku disini. Takut karena akan menghadapi kehidupan dan lingkungan baru di Bandung. Dan pastinya aku masih setengah percaya gak percaya kalo ini terjadi.
Aaaah disaat aku udah beneran pasrah dan ikhlas untuk resign, Allah memberikan jawabanNya. Mungkin aku memang harus belajar untuk ihklas dulu.
Teringat kisah waktu aku hamil. Sampai usia kandungan 7 bulan, setiap akan USG dianter abi pasti pas kebetulan dokternya ga bisa. betapa sedihnya abi saat itu. Sampe sampe setiap ngajak ngobrol bayi di perut pasti dibilangnya "baby, abi pengen ketemu baby. Besok kita USG bareng yaa". Dan aku ingat betul waktu itu abi pengen banget anak perempuan dan punya feeling kuat bahwa bayi yang aku kandung adalah perempuan. Lalu aku bilang sama abi, "bi mungkin baby bukan perempuan. Bisa jadi dia sedih karena abinya pengen bayi perempuan tapi dia laki-laki. Coba di ikhlasin dulu.". Akhirnya abi bilang "iya abi ikhlas kok, mau perempuan atau laki-laki sama aja. Tetep anak abi.". Daaan voilaaa 2 bulan kemudian bisa USG bareng abi hehe. Meskipun Alhamdulilah Allah juga ngasih bayi perempuan seperti yang abi harapkan. Yaaa aku hanya menduga duga sih ya, bisa jadi mungkin karena aku USG di hari sabtu karena kami LDM dan abi hanya bosa ke magelang kalo weekend, mungkin kalo weekend dokternya pas liburan atau istirahat jadi kemungkinan untuk ketemu dokter kan kecil. Mungkiiiin
Yang jelas adalah hikmah dibalik setiap peristiwa yaa. Belajar untuk ikhlas. Belajar menerima. Belajar sabar. Karena kehidupan adalah proses belajat seumur hidup kan yaa. Selamat belajar :)
Yang jelas adalah hikmah dibalik setiap peristiwa yaa. Belajar untuk ikhlas. Belajar menerima. Belajar sabar. Karena kehidupan adalah proses belajat seumur hidup kan yaa. Selamat belajar :)
0 comments:
Post a Comment
Hai, terima kasih sudah membaca.
Silakan tinggalkan komentar kamu disini.
Jangan lupa centang "Notify Me" yaa agar kamu bisa menerima balasan dari saya
Terima kasih :)