Friday, June 27, 2014

Jika aku punya anak

BY Maya Pratiwi IN , , , , No comments

Image souce : googirl.jp


Selama ini aku dengar cerita tentang remaja dan seks itu hanya dari berita-berita di media. Aku tau aku tidak akan melakukan hal sejauh itu betapapun nakalnya aku. Aku masih ingat orang tuaku, keluargaku adalah keluarga baik-baik, mereka peduli denganku. Selama ini aku pun punya teman-teman yang baik, ya sesama anak-anak rumahan yang hanya berani keluar malam sesekali saja dan selalu minta ijin pada orang tua ketika akan pergi jauh. Selama hampir 18 tahun aku berada dilingkungan yang terjaga, aku masih berada dibawah pengawasan keluargaku.

Sampai akhirnya aku masuk kuliah, aku mulai hidup dilingkungan yang baru. Tempatku jauh dari orang tua, aku lihat bagaimana cemasnya ibuku melepasku ke Bandung. Dan akhirnya sekarang aku bekerja di Jakarta dan sendirian. Kehidupan yang baru, lingkungan yang berbeda. Aku belajar menjaga diriku sendiri, belajar untuk berpikir apa yang baik dan tidak baik untukku. Sekalipun aku melakukan hal-hal diluar kebiasaanku (bolos, pulang malam, atau lainnya) aku masih bisa mengontrol diriku. Aku ingatkan diriku agar tidak boleh ada orang lain yang aku rugikan karena perbuatanku selain diriku sendiri.

Seks yang aku tau selama ini hanya sebatas pelajaran biologi saat SMA. Dan selebihnya aku tau dari "gurauan" teman-temanku. Aku tidak terlalu mempermasalahkan sebenarnya jika teman sebayaku mengucapkan kata-kata "jorok" atau membicarakan tentang seks, toh aku juga sudah cukup umur untuk mengerti hal-hal seperti itu. 

Tapi...

bagaimana jika itu semua tidak hanya sekadar obrolan? Jika itu semua tidak hanya ada di imajinasi mereka? bagaimana jika mereka benar-benar melakukannya?

Tiba-tiba aku berpikir, bagaimana jika nanti aku punya anak?

Apa yang bisa aku lakukan untuk menjaga mereka? Apa yang harus aku lakukan agar mereka bisa menjaga diri mereka ketika jauh dari orang tua? Bagaimana caraku untuk mengambil hati mereka agar mereka tidak lepas menuju arah yang salah? Bagaimana caranya mengajari mereka sebuah keimanan yang harus mereka pegang teguh?

Aku tidak tau tapi menurutku, senakal apapun kita saat ini bukankah kita tidak ingin anak-anak kita mengulanginya? Bukankah kita ingin anak-anak kita menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari diri kita sekarang? Coba pikirkan hal itu, pikirkan masa depan, pikirkan anak-anakmu nanti. Jika kamu ingin menjadi orang tua yang baik, mulai lah dengan menjadi anak yang baik. Jika kamu ingin memiliki anak-anak yang baik, mulailah memperbaiki dirimu sekarang.






0 comments:

Post a Comment

Hai, terima kasih sudah membaca.
Silakan tinggalkan komentar kamu disini.

Jangan lupa centang "Notify Me" yaa agar kamu bisa menerima balasan dari saya

Terima kasih :)